Sampai Kau Siap Ditinggalkan

Memang saya ceroboh dan sering mengingkar janji kepadaNya. Sudah bersedu-sedan takkan mengulang, namun saya membuka kesempatan lagi. Siapa yang aku salahkan kali ini?

Sepasang kakiku,
Jaringan internet,
Jemariku,
Supir sialan itu!
Bukan. Ini salahnya yang terlalu mengikuti arus.

Ah, pikiranku sendiri.
Otak 27 tahun ini sering tidak berdaya
Namanya tanaman tropis, harus sering disiram.

Aku akan beranjak segera, meninggalkan semua hal yang tak lagi menginginkanku di kota ini
Mereka berdua,
Mereka serumah,
Mereka yang terus melangkah meninggalkanku,
Kucing-kucing ini....

Aku sedang mengumpulkan kekuatan material untuk melangkah, sembari menunggumu siap ditinggalkan.

0 comments: