terasa sungguh mengejutkan, mengetahui ada beberapa atau sekelompok orang yang terus-menerus membuat cerita buruk tentangku. yang aneh, kebanyakan dari mereka justru tidak kukenali. aku tidak pernah berurusan sesuatu dengan mereka. cerita-cerita yang menyebar di antara mereka timbul tanpa adanya alasan yang jelas. aku sungguh terkejut, WOW, tidak menyangka aku sungguh berpengaruh, hingga ke lingkungan orang-orang yang tidak pernah berinteraksi denganku sebelumnya.
ingin rasanya kuundang mereka dalam satu jamuan makan malam. hidangan kusesuaikan dengan selera mereka, kebarat-baratan atau ketimur-timuran pilih mana suka. akan kusiapkan meja, kursi, buket bunga, dan suasana yang mereka sukai. sembari makan, akan kuajak mereka ngobrol terkait topik-topik yang selama ini mereka perbincangkan di belakangku. tentang caraku berkarya, tentang pedapatku mengenai suatu teori, tentang selera seniku, tentang perkumpulan yang kudirikan, tentang prinsip hidupku, tentang apapun yang selalu dikait-kaitkan kepadaku dalam sesi pergosipan yang mereka lakukan. tetapi, aku akan tetap berlaku adil. kubiarkan mereka mengutarakan pendapat sendiri. setelah jamuan makan malam selesai, ungkapan "Tak Kenal Maka Tak Sayang" tidak lagi dapat digunakan. Jikapun setelah kenal, masih tidak sayang, maka artinya mereka memiliki masalah dengan hatinya sendiri.
bagiku, orang-orang yang gemar bercerita buruk tentangku namun sekalipun tidak pernah mengenalku langsung adalah orang-orang yang miskin jiwanya. mereka mencari-cari kesalahan orang lain agar tampak lebih buruk darinya. tampak lebih buruk darinya, berarti mereka mengakui dirinya itu buruk. mereka hendak menjatuhkan orang lain, berarti ia mengakui orang lain tersebut berada di posisi yang lebih tinggi darinya. bercerita buruk di belakang orang lain, yah... karena mereka berada di belakang orang lain tersebut.
kasihan, mereka tidak sadar telah menghinakan diri sendiri. sebab, seberapapun seringnya mulut-mulut mereka bercerita buruk dan menghasut sana-sini, mereka tidak pernah mengambil peran dalam kehidupan dan semua pencapaianku. mereka tidak ada di dalam kegiatan yang kuselenggarakan, mereka tidak hadir dalam diskusi di mana aku menjadi pembicara, mereka tidak membantuku saat berkarya, mereka tidak pernah masuk dalam kehidupanku. dengan bertingkah buruk, sesungguhnya mereka berusaha mengambil perhatianku dengan cara yang keliru. ini patut dikasihani.
sebenarnya ada cara yang lebih terhormat dan lebih baik untuk mencari perhatianku. aku sungguh bukan yang sombong dan memilih-milih kawan bicara. datanglah dengan baik, aku senang diajak ngopi. datanglah, kemudian kita berbincang tentang banyak hal. barangkali kita bisa bertukar pikiran. barangkali kamu bisa meluruskan apa yang bengkok dalam pikiranku, akupun bisa meluruskan apa yang bengkok dalam pikiranmu.
jika ajakan semanis ini tidak berarti bagimu, berarti di dalam hatimu ada iri, dengki, dan kesombongan yang kamu beri makan setiap kali mereka kelaparan. sesungguhnya tutur, perilaku, dan keputusan-keputusan seseorang disetir oleh pikir dan jiwanya. jika inner kita buruk, buruk pulalah outer kita. apabila nilai-nilai baik dari agamamu tidak dapat merapikan jiwamu, maka ada nilai-nilai kemanusiaan yang dapat menjadi pegangan. agama dan kemanusiaan selalu berjalan beriringan, kawan.
0 comments:
Post a Comment